Semut Hitam
Wednesday, March 17, 2004 - Sumber : tasyaonline
Di sebuah desa kecil yang di kelilingi oleh hutan besar, hiduplah seorang Nenek dan cucunya yang bernama Anggun. Mereka tinggal di desa itu. Walaupun desa itu sepi dan tidak aman, mereka tidak menghiraukan karena tempat itu tempat mereka mencari nafkah. Setiap hari si Nenek dan Anggun mencari kayu yang sangat jauh dari tempat tinggal mereka. Tempat itu adalah desa kuno. Suatu hari Nenek pergi ke desa kuno sendirian untuk menukar kayu, karena Anggun cucunya sakit.
Anggun sangat kuatir dengan Neneknya karena hari hampir malam Neneknya belum pulang juga. Lalu Anggun ketiduran menunggu Neneknya. Haripun sudah pagi ketika Anggun bangun, Neneknya belum pulang juga. Ia langsung pergi ke desa kuno tempat Neneknya menukar kayu dengan makanan. Setelah sampai di sana Anggun menanyakan kepada orang itu. Apakah Neneknya kemarin ke sini, Anggun menjadi kaget karena jawaban tuan itu, dan ia langsung menangis. Lalu tuan itu bertanya ada apa dengan nenekmu nak ?. Anggun menjawab Nenek tidak ada, dari kemarin Nenek tidak pulang.
Lalu tuan itu berkata ,
“ Nenekmu pasti di makan oleh makhluk srigala ”.
Lalu Anggun bertanya, “Apa maksud Tuan ? ”.
“ Saya sudah sering memberi tahu kepada Nenekmu kalau hutan besar itu sangat seram, karena di huni oleh seekor srigala. Tetapi Nenekmu tidak percaya, Nak “.
“ Kenapa Nenek tidak pernah cerita sama aku ” kata Anggun. “ Mungkin ia takut Anggun tidak mau tinggal di desa itu “ kata tuan itu lagi.
Setelah mendengar cerita itu Anggun lalu pulang mencari Neneknya di hutan besar itu. Ketika sampai di tengah hutan Anggun melihat seikat kayu bakar yang biasa dibawa Neneknya dan sandal jepit yang penuh dengan darah yang sudah kering. Anggun menjadi takut, ia ingin pulang tetapi Anggun tersesat di hutan besar. Ia tidak tahu lagi jalan pulang. Yang bisa dilakukan Anggun cuma menangis.
Anggun semakin ketakutan dengan cerita semut hitam dan ia tidak bisa tidur di atas batang karena ia takut jatuh. Setelah malam berakhir bumi menjadi terang. Angun turun dari batang untuk menemui si semut yang sedang mencari makan di bawah pohon. Anggun berkata kepada semut.
“ Mut, aku mau pulang, tetapi aku takut kalau srigala itu belum mati. Bagaimana cara membunuh srigala itu.” tanya Anggun lagi.
“Tidak mungkin Gun, srigala itu sangat kuat dan besar “
Setelah berfikir-fikir Anggun tahu bagaimana cara membunuh srigala itu.
“Bagaimana Gun?” kata semut.
“Kamu panggil dulu teman-teman kamu dan suruh mereka berkumpul disini ” sambung Anggun. Si semut lalu meniupkan terompet dan datanglah semua teman semut.
Anggun terkejut ternyata semut-semut itu lebih banyak dari dugaannya. Lalu Anggun menyuruh semut-semut itu naik ke atas untuk membicarakan cara membunuh serigala itu.
“Kalian harus menggigit tubuh serigala itu bersama-sama ” kata Anggun.
“ Kami setuju ” kata semut.
“ Tetapi, bagaimana cara memanggil srigala itu ” tanya semut lagi.
“ Begini, aku akan menjerit-jerit ia pasti akan datang mendengar suaraku, karena suaraku sangat besar bukan seperti suara kalian ” jawab Anggun.
Hari pun sudah mulai akan gelap, semua semut-semut mulai beraksi begitu juga dengan Anggun. Ia berteriak-teriak di atas pohon. Srigala berlari mencari suara itu dan srigala berkata.
“ Hei di mana kamu ? ”. “ Aku di atas kamu srigala bodoh ” kata Anggun.
Srigala itu menjadi ketakutan, lalu Anggun menyuruh semut-semut turun sebelum pohonnya tumbang.
Semut-semut itu lalu turun diam-diam untuk mendekati tubuh srigala. Tanpa di ketahui srigala itu, semut-semut sudah ada di atas tubuh srigala. Dengan hitungan Anggun, semut-semut itu serentak menggigit tubuh srigala. Srigala berteriak kesakitan karena gigitan semut-semut itu sangat sakit dan akhirnya srigala itu pun mati.
Anggun kembali ke desanya tanpa ada rasa takut.